Rabu, 01 Desember 2010

cerita MONYET dan KERA

Pada suatu masa, monyet dan kera hdup brsama, mereka lahir di lgkungan yg sama, dbesarkn dgn cara yg sama dan mjalani aktivitas yg sama .
Mereka tumbuh bersama.

Mereka mulai beranjak remaja, kera mulai merasakan perasaan aneh saat bertemu monyet . Jantungnya berdebar keras, wajahnya bersemu tanda tersipu, dan selalu ingin bersama monyet kmanapun pergi .

Monyet pun demikian, ia merasakan bahwa kera yg skrg trlihat lbih menarik dari biasanya, monyet juga merasa kera sering lebih perhatian kepadanya .
Dan monyet pun merasa nyaman dgn perasaan itu.

Lalu, kera dan monyet mulai saling jujur mengenai perasaan mereka. Mereka berpikir bahwa mreka mrasakan cinta.

Ya, kera merasakannya.
Kera ingin menghabiskan seluruh waktunya bersama monyet hingga akhir waktu.
Kera ingin mendampingi monyet apapun yang terjadi.
Kera ingin menjadi penopang saat monyet sedang labil.

Ya, monyet merasakan'nya'.
Monyet ingin kera selalu ada saat ia membutuhkannya.
Monyet ingin perhatian dari kera yang membuatnya nyaman.
Monyet ingin kera hanya menjadi miliknya.


Waktu berjalan, dan mereka beranjak dewasa. Kera menginginkan hubungan yang lebih serius. Tapi monyet malah berlari ketakutan.

Monyet takut, jika ia tak lagi sebebas biasanya.
Monyet takut, jika ia harus menerima tanggung jawab yg besar.
Monyet takut, jika ia akan bosan dan terikat bersama kera.
Monyet takut, ia gagal membina suatu hubungan.

Karena hanya sampai batas itu sajalah 'cinta monyet'. Maka dari itu, 'cinta monyet' selalu diragukan, dianggap remeh, dicaci, dan disepelekan.


Begitulah kisah 'cinta monyet', ia menyayangi tapi tak terlalu besar.
Ia melindungi tapi tak terlalu kuat.
Ia bersama tapi tak selamanya.
Ia kecil tapi tak bertumbuh.

Itulah . . . 'CINTA MONYET'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar